NEGERI INI PENJAHAT
Jelas
bagi kita apa yang kita lihat sebagai masyarakat yang biasa yang terjadi di
negri ini. Saling Bergantinya semua penjahat yang ditayangkan di seluruh media
di semua pelosok negri. Ini ibarat suatu kebanggaan bagi Indonesia. Kita semua
tahu dan terus melihat apa yang terjadi di negri ini, seperti kata pepatah
“Patah satu tumbuh seribu”. Inilah yang selalu diterapkan bagi seluruh penjahat
di negri ini, dan merupakan moto yang harus dipelihara oleh penjahat di negri
ini. Kita buang mata kita ke ribuan penjahat lainnya, kita fokuskan ke penjahat
teroris yang akhir-akhir ini berkembang sangat marak dan pesat. Begitu
banyaknya para penjahat ini di tiap-tiap kota di Indonesia menambah pekerjaan
rumah bagi para Densus 88. Para penegak hukum ini semakin kewalahan memberantas
teroris ini hampir setiap saat dan setiap kota secara bersamaan.
Lalu
siapa yang disalahkan atas maraknya teroris yang ada di negeri ini? Jawabannya adalah kesalahan kita bersama
dan elite pemimpin. Kenapa demikian,karena para teroris sudah muak melihat
perangai para pemimpin kita semua yang bermuka dua. Mereka lebih mementingkan
kehidupannya sendiri dan kekayaan tanpa memperhatikan tatanan sosial yang ada
di masyarakat dan membiarkan orang kecil semakin merana.
Dan
di sinilah orang kecil ini (teroris) sudah tertututp mata dan dendam kepada
para pemimpin, maka penjahat ini berpikir untuk agar para pemimpin juga bisa
apa yang mereka rasakan dan mereka dengan berani dan telah pikir panjang mereka melakukan aksi
teror melalui bomdi negri ini agar para penguasa tahu dan pusing memikirkan
penjahat ini.
Sebenarnya,
jika penguasa di negri ini tahu akan tugas dan kewajiban mereka yang
sesungguhnya dan bertanggung jawab, kasus-kasus yang dilakukan oleh seluruh
penjahat yang berkembang selama ini, mungkin tidak akan terjadi dan bisa
diminimalisir. Tetapi negri ini adalah tetap negri dimana setiap para penjahat
bebas dengan leluasa berkembang biak di negri ini.
Oleh : Rivo Hermanto
( Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah FIB-UA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar